Tidur adalah salah satu aspek penting dalam menjaga kesehatan dan kesejahteraan kita. Namun, bagaimana jika pola tidur kita tidak teratur, terutama jika sering tidur larut malam?
Banyak yang percaya bahwa tidur larut malam bisa menyebabkan peningkatan berat badan.
Apakah ini fakta atau sekadar mitos belaka?
Kebiasaan tidur larut malam sering kali diiringi dengan kebiasaan makan larut malam. Saat terjaga hingga larut, kita lebih cenderung untuk mencari camilan atau makanan ringan.
Camilan di malam hari ini sering kali tinggi kalori dan lemak, yang pada akhirnya menambah asupan kalori harian kita dan berkontribusi pada peningkatan berat badan.
Tidur yang tidak cukup atau tidur pada jam yang tidak sesuai dengan ritme sirkadian tubuh dapat mengganggu hormon yang mengatur nafsu makan, seperti leptin dan ghrelin.
Leptin adalah hormon yang memberi sinyal kenyang, sedangkan ghrelin meningkatkan nafsu makan. Ketidakseimbangan hormon ini dapat menyebabkan kita merasa lebih lapar dan cenderung makan lebih banyak, terutama makanan yang tinggi kalori.
3. Penurunan Aktivitas Fisik
Tidur larut malam sering kali mengakibatkan kurangnya energi pada hari berikutnya. Akibatnya, kita mungkin merasa lelah dan kurang bersemangat untuk beraktivitas fisik.
Kurangnya aktivitas fisik ini dapat mengurangi jumlah kalori yang dibakar tubuh, sehingga menambah risiko penumpukan lemak.
4. Pengaruh pada Metabolisme
Tidur yang tidak cukup atau berkualitas buruk dapat memengaruhi metabolisme tubuh kita. Metabolisme yang terganggu dapat menyebabkan tubuh lebih efisien dalam menyimpan lemak, yang pada akhirnya berkontribusi pada peningkatan berat badan.
Tidur larut malam BUKAN penyebab langsung dari peningkatan berat badan, tetapi faktor-faktor yang berkaitan dengan kebiasaan ini dapat berkontribusi pada risiko obesitas dalam jangka panjang.
Oleh karena itu, menjaga pola tidur yang teratur dan berkualitas sangat penting untuk mendukung kesehatan secara keseluruhan dan menjaga berat badan yang sehat.