
24 Desember 2025 3:38 pm
Ketika Tubuh Perempuan Berhenti Mengimbangi Perannya
Peran perempuan jarang berjalan satu arah. Dalam satu hari, seorang perempuan bisa menjadi banyak hal: pekerja, pengurus, pendengar, pengambil keputusan, penopang emosi.
Semua peran itu berjalan, sering kali tanpa jeda, sampai suatu titik, tubuh mulai tertinggal.
Bukan karena perempuan tidak mampu, tetapi karena tubuhnya sudah terlalu lama diminta mengimbangi tanpa benar-benar diisi.
Ketika Lelah Tidak Lagi Terlihat
Pada awalnya, lelah masih bisa ditoleransi. Diatasi dengan kopi, camilan cepat, atau menunda istirahat.
Namun lama-kelamaan, tanda-tandanya berubah seperti: energi cepat habis, fokus menurun, tubuh terasa berat, emosi lebih mudah naik turun.
Banyak perempuan tetap memaksakan diri, karena merasa tidak punya pilihan.
Perempuan Terbiasa Mendahulukan Segalanya
Ada kecenderungan kuat pada perempuan untuk mendahulukan tugas, kebutuhan orang lain, tanggung jawab yang tidak tertulis, tubuh sendiri sering berada di urutan terakhir. Bukan karena tidak peduli, tapi karena sudah terbiasa mengabaikannya.
Tubuh Tidak Menyerah, Ia Memberi Sinyal
Saat tubuh mulai tidak mampu mengimbangi peran, itu bukan bentuk kegagalan.Itu adalah sinyal.
Sinyal bahwa ritme terlalu padat. Sinyal bahwa asupan tidak lagi cukup. Sinyal bahwa tubuh butuh diperlakukan lebih lembut.
Tubuh tidak meminta segalanya dihentikan, ia hanya meminta cara yang lebih manusiawi.
Mengisi Tubuh Bukan Tindakan Egois
Banyak perempuan merasa bersalah saat memberi perhatian pada dirinya sendiri.Padahal, tubuh yang terisi dengan baik justru lebih kuat menopang aktivitas, lebih stabil secara emosi, lebih mampu hadir untuk peran lain.
Merawat tubuh bukan menarik diri dari tanggung jawab, melainkan memperkuat fondasinya.
Keseimbangan Tidak Datang dari Menahan
Keseimbangan bukan soal menahan lapar, menahan lelah, atau menahan diri terus-menerus. Keseimbangan datang dari mendengarkan kebutuhan tubuh dan meresponsnya dengan tepat.
Asupan yang lebih sadar, ritme yang lebih ramah, dan pilihan yang mendukung energi harian bisa membuat perbedaan besar.
Saat Tubuh Kembali Diajak Kerja Sama
Ketika tubuh kembali diberi ruang untuk pulih dan terisi, peran tidak terasa seberat sebelumnya. Bukan karena perannya berkurang, tetapi karena tubuh kembali diajak bekerja sama, bukan dipaksa.
Karena pada akhirnya, perempuan tidak pernah berhenti mampu yang sering terjadi hanyalah tubuhnya terlalu lama diabaikan.



